Hidrokarbon
Dalam
bidang kimia, hidrokarbon
adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen
(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai
contoh, metana (gas rawa)
adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4.
Etana
adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom
karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom
karbon: C2H6. Propana
memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
Tipe-tipe hidrokarbon
Klasifikasi
hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama
organik adalah:
- Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2.[1] Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.[2]
- Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n.[3] Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.[4]
- Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon. Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.[2]
- Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang paling tidak mempunyai satu cincin aromatik.
Hidrokarbon
dapat berbentuk gas
(contohnya metana
dan propana),
cairan
(contohnya heksana
dan benzena),
lilin atau padatan dengan titik didih rendah (contohnya paraffin wax dan naftalena) atau polimer
(contohnya polietilena, polipropilena
dan polistirena).
Ciri-ciri umum
Karena
struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun juga
berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih
sedikit karena atom karbonnya berikatan rangkap.
Kemampuan
hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan katenasi, dan menyebabkan
hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks, seperti sikloheksana
atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik ikatan di
antara atom karbon bersifat non-polar.
Sesuai
dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus
memenuhi aturan "4-hidrogen" yang menyatakan jumlah atom
maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon mempunyai 4 elektron
valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4 elektron
yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.
Hidrokarbon
bersifat hidrofobik dan termasuk
dalam lipid.
Beberapa
hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair
telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti
dinyatakan oleh Misi Cassini-Huygens.[5]
Penggunaan
Hidrokarbon
adalah salah satu sumber energi paling
penting di bumi. Penggunaan yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar.
Dalam bentuk padat, hidrokarbon adalah salah satu komposisi pembentuk aspal.[6]
Hidrokarbon
dulu juga pernah digunakan untuk pembuatan klorofluorokarbon, zat
yang digunakan sebagai propelan pada semprotan nyamuk. Saat ini klorofluorokarbon
tidak lagi digunakan karena memiliki efek buruk terhadap lapisan ozon.
Metana dan etana berbentuk gas dalam
suhu ruangan dan tidak mudah dicairkan dengan tekanan begitu saja. Propana
lebih mudah untuk dicairkan, dan biasanya dijual di tabung-tabung dalam bentuk
cair. Butana
sangat mudah dicairkan, sehingga lebih aman dan sering digunakan untuk pemantik
rokok. Pentana
berbentuk cairan bening pada suhu ruangan, biasanya digunakan di industri
sebagai pelarut
wax dan gemuk. Heksana
biasanya juga digunakan sebagai pelarut kimia dan termasuk dalam komposisi bensin.
Heksana,
heptana,
oktana,
nonana,
dekana,
termasuk dengan alkena dan beberapa sikloalkana merupakan komponen penting pada
bensin,
nafta, bahan bakar
jet, dan pelarut industri. Dengan bertambahnya atom karbon, maka
hidrokarbon yang berbentuk linear akan memiliki sifat viskositas dan titik
didih lebih tinggi, dengan warna lebih gelap.
Isomer Heksana
Isomer Heksana
Nama umum | Nama IUPAC | Rumus tulisan | Rumus kerangka |
---|---|---|---|
normal heksana n-heksana |
heksana | CH3(CH2)4CH3 | |
isoheksana | 2-metilpentana | (CH3)2CH(CH2)2CH3 | |
3-metilpentana | CH3CH2CH(CH3)CH2CH3 | ||
2,3-dimetilbutana | CH3CH(CH3)CH(CH3)CH3 | ||
neoheksana | 2,2-dimetilbutana | CH3C(CH3)2CH2CH3 |
No comments:
Post a Comment