Allah
Azza wa Jalla berfirman,
“Barangsiapa
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasan, niscaya Kami berikan kepada mereka
balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak
akan dirugikan. Itulah orang-orang yang memperoleh di akhirat, kecuali neraka
dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan
sia-sialah yang telah mereka kerjakan” (HUD:15-16)
Rasulullah
saw menggambarkan kondisi umat Islam
seperti hidangan
yang “siap santap” dan dikerumuni oleh musuh-musuh Islam. Rasulullah saw, bersabda,
yang “siap santap” dan dikerumuni oleh musuh-musuh Islam. Rasulullah saw, bersabda,
“Suatu
saat nanti kalian akan dierumuni (dijarah beramai-rami) oleh umat-umat manusia
layaknya hidangan yang dikerumuni orang kelaparan”. Sahabat bertanya,”Apakah
karena jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” “Bahkan jumlah kalian banyak pada
hari itu, akan tetapi banyaknya kalian seperti buih, maka Allah cabut dari hati
musuh-musuh kalian perasaan takut terhadap kalian, dan diletakan pada hatimu
penyakit al-wahn”,Jawab Rasulullah
saw.”Apakah penyakit al-wahn itu ya
Rasulullah?” Rasulullah menjawab. “Cinta Dunia dan takut mati”.
Bahaya
Cinta Dunia:
1. Sumber
segala kesalahan
Imam Ahmad menceritakan dari imam Sofyan,
bahwa Beliau berkata, “Isa bin Maryam as berkata, “Cinta itu sumber segala
kesalahan dan di dalam harta benda terdapat banyak penyakit,Para sahabat
bertanya,”Apa penyakitnya?” Beliau menjawab ,”orang yang cinta dunia tidak
dapat meninggalkan sifat bangga dan angkuh.” “kalau dia bisa menghindari sifat
tersebut?”tanya mereka. “Dia akansibik mengurus hingga lalai dari dzikir kepada
Allah Azza wa Jalla”/ jawab Beliau.
2. Lalai
daari cinta dan dzikrullah adalah bahaya terendah dari cinta dunia
Karen barangsiapa dilalaikan oleh harta
bendanya, dia akan merugi.terlebih bila lalai dari dzikrullah, ia hanya akan
seperti mayat. Bila hati sepi dari dzikir ia akan dihuni dan disetir syetan
sesuai kehendaknya. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa iblis berkata,”Jika seorang
manusia telah dikuasai (hatinya) dan membolak-balikan hatinya bagaikan sorang anak kecilmempermainkan bola”.
3. Menjadi
penghuni neraka
Cinta dunia menjadikan neraka dipenuhi orang,
sedangkan sikap zuhud terhadap dunia membuat ramainya surga.
4. Mabuk
karena cinta dunia lebih brbahaya daripada karena minuman keras
Karena orang yang mabuk karena cinta dunia
tidak akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur. Yahya bin Mu’adz
berkata, “Dunia itu araknya syetan. Barangsiapa mabuk karenanya, ia tidak akan
segera sadar, kecuali setelahberada di tengah kumpulan orang mati dalam keadaan
menyesal di antara orang-orang yang merugi”.
5. Pengagungan
berlebihan terhadap dunia
Cinta terhadap dunia mennuntut manusia
dipandang mengagungkan dan mementingkannya, sedang dimata Allah dunia itu
rendah dan hina.
Mengagungkan sesuatu yang dipandang rendah
oleh Allah termasuk dosa besar. Jabir bin Abdillah ra berkata,”Rasulullah saw
pernah memasuki sebuah pasar yang di kiri-kanannyadipadati manusia. Ketika itu
beliau melewati seekor kambing kuper (telinganya kecil) yang telah menjadi
bangkai. Lantas beliau menenteng telinga kambing itu seraya berseru, “Siapakah
yang mau membeli kambing ini dengan harga satu dirham?” Pengunjung pasar menjawab,
”Sedikit pun kami tak menginginkannya”. Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian
mau jika anak kambing ini kuberikan cuma-cuma kepada kalian?” Mereka menjawab,
“Demi Allah, kalaupun anak kambing itu hidup, kami tidak akan menerimanya
karena cacat, maka bagaimana kami mau menerimanya setelah menjadi bangkai?”
Mendengar hal ini Rasulullah saw bersabda,
“Demi Allah, sesungguhnya dunia itu lebih hina dalam pandangan Allah daripada
bangkai kambing kuper ini dalam pandangan kalian”. (HR Muslim)
6. Mendapat
kutukan Allah
Allah mengutuk, memurkai, dan membenci
kecuali jika kehidupan dunia hanya ditujukan semata-mata unutk mencari
keridhaan-Nya.
7. Mengubah
orientasi amal shalih
Apabila seseorang mencintai dunia otomatis ia
akan menjadikannya sebagai tujuan, sehingga amal-amal shalih pun yang dijadikan
Allah sebagai jembatan menuju keridhaan-Nya justru dijadikan untuk mencari
kehidupan dunia. Sebagai misal, orang yang berdakwah atau mengerjakan amal
shalih untuk mendapatkan amplop atau kedudukan dan kursi tertentu.
8. Penghambat
amal shalih
Cinta dunia itu menjadi penghambat seseorang
ubutk bramal shalih,sebab disibukan untuk mengurusi dunia sehingga waktunya
habis tersita olehnya. Dalam hal ini manusia terbagi menjadi:
·
Ada yang sibuk dengan dunianya sehingga
melalaikan keimanan dan syariat-Nya
·
Ada yang sangat cinta terhadap dunia sehingga
melalaikan ibadah dan kewajiban.
·
Ada yang melaksakan kewajiban tertentu dengan
meniggalkan kewjiban yang lain.
·
Ada yang tidak melaksanakan kewajiban dan
ibadah pada waktu yang telah ditentukan.
·
Ada yang beribadah tapi hanya lahirnya
sedangkan hatinya selalu ingat pada urusan dunia.
No comments:
Post a Comment