PKn


BUDAYA POLITIK
Pengetian budaya dilihat dari masyarakatnya, walaupun mempunyai sifat-sifat yang berbeda akan tetapi akan tetap memberikan reaksi yang sama pada gejala tertentu seperti memiliki sikap-sikap umum yang sama, nilai-nilai yang sama dan perilaku yang sama. Hal demikian yang dimiliki bersama, itulah yang dinamakan kebudayaan.
Pengertian politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam situasi politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan itu.
Dengan kata lain Budaya Politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa atau negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan.
Ciri-ciri budaya politik:
1.    Sebagai suatu sistem yang dinamis.
2.     Terdapat tingkah laku sosial yang dialokasikan secara otoritatif.
3.    Terdapat legitimasi pemerintah.
4.    Accountability of system (pertanggung jawaban)
5.    Competition (persaingan)
6.    Partisipatif (peran serta)
Macam-macam budaya politik
Menurut A. Almond dan Sidney Verba membagi buday politik menjadi tiga yaitu:
A.   Budaya politik parokial
Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisionil dimana masyaratnya masih sangat sederhanadengan parisipasi sangat kecil. Anggota masyarakat tidak menaruh minat terhadap obyek-obyek politik yang luas bahkan mengabaikan adanya pemerintah.
Ciri-ciri Budaya politik parokial:
·         Sikap dan orientasi politik masyarakat didominasi oleh karakteristik yang bersifat kognitif sangat terbatas
·         Keikutsertaan maasyarakat di bidang politik hanya dikarenakan solidaritas, mobilisasi ataupun ikut-ikutan
·         Mereka tidak mengetahui apa yang mereka ikut serta dalam kegiatan politik
·         Biasanya dianut oleh  komunitas petni tradisionil dan masyarakat sederhana

B.   Budaya politik kaula/subjektif
Dalam budaya politik kaula anggota masyarakatnya mempunyai minat, perhatian, mungkin pula kesadaran sistem keseluruhan, terutama terhadap segi output.
Ciri-ciri budaya politik kaula:
·         Masyarakat cenderung punya sikap dan orientasi politik dengan karakter yang bersifat afektif.
·         Masyarakat cenderung menerima apa adanya karena merasa tiddak mampu mengubah sistem politik yang ada.

C.   Budaya politik partisipan
Dalam budaya politik artisipan dapat menilai dengan penuh kesadaran sistem politik secara totalitas, baik input dan output maupun posisi dirinya dalam politik.
Ciri-ciri budaya politik partisipan:
·         Kompetisi masyarakt dalam bidang politik cukup tinggi.
·         Masyarakat mampu memberi evaluasi terhadap proses politik.
·         Masyarakat melibatkan diri secara intensif dalam berbagai kegiatan politik.
·         Masyarakat mampu menilai sistem politik sebagai totalitas, masukan atau keluaran kebijakan pemerintah
Faktor penyebab berkembangnya budaya politik di suatu daerah:
Menurut  Myran Weiner, paling tidak  ada lima hal yeng dapat menyebabakan gerakan kearah partisipasi yang lebih luas dalam proses budaya poliltik:
·         Modernisasi.
·         Perubahan-perubahn struktur kelas sosial.
·         Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern.
·         Konflik diantara kelompok-kelompok pemimpin politik.
·         Keterlibatan pemerintah yangmeluas dalam urusan sosial. Ekonom, & kebudayaan
Jenis-jenis kelompok kepentingan antara lain:
a.    Kelompok Anomik
Kelompok yang terbentuk secaraspontan dan seketika akibat dai isu pemerintah, agama,politik dan sebagainya.
b.    Kelompok non assosiasional
Kelompok yang berasal dari unsur keluarga dan keturunan atau etnik, regional, status, dan kelas yangenyatakan kepentingannya berdassarkan situasi.
c.    Kelompok institusional
Kelompok yang bersfat formal dan memiliki fungsi-fungsi politik atau sosial.
d.    Kelompok assosiasional
Kelompok yang menyatakan kepentingannya secara khusus, memakai tenaga profesional dan memiliki prosedur yang traur untuk merimuskan  kepentingan atau bantuan.
Macam-macam tipe budaya politik, antara lain:
      I.        Tipe radikal: sikap warga yang tidak puas dengan keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar, biasanya tidak mengenal kompromi dan cenderung mau menang sendiri.
    II.        Tipe moderat: sikap politik yang telah cukup puas dengan keadaan dan bersedia maju tetapi tidak menerima sepenuhnya perubahan apalagi yang serba capet.
   III.        Tipae status quo: sikap poliytik dari warga negara yang sudah puas dengan keadaan yang ada dan keadaan tersebut berusaha tetap dipertahankan.
  IV.        Tipe konsevatif: sikap poliltik masyarakat yang sudah puas denagn keadaan dan cenderung bertahan dari perubahan.
   V.        Tipe liberal: siakp politik masyarakat yang berfikir bebas dan ingin terus maju serta ingin peubahan yang cepat dan progresif
Sosialisasi Budaya Politik
Ø  Menurut Al syariah dan Utsman Abdul Mu’iz Ruslan
Ø  Menurut Paulo ferayeri: kesadaran politik adalah pengetahuan yang kritis, pandangan benar terhadap realitas politik dan pemahaman yang baik terhadap dunia  dimana manusia hidup kemudian berusaha mengubahnya.
Kesadaran politik diacapai melalui arahan politik scara langsung dan tidak langsung dan tidak langsung, pengalaman politik yang didapat melalui partisipasi politik,belajar secara mandiri,magang, generalisasi.
Jenis-jenis pertisipasi :
a)    Kecenderungan partisipasi politik, dipunyai seseorng yang memiliki kesadaran politik dan kepercayakan terhadap pemerintah.
b)    Kecenderungan partisipasipasif tertekan(apatis), mereka yang kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah
c)    Kecenderung bersikap militant radikal,mereka yang mempunyai kesdaran politik yang tinggi tetapi kercayaan terhadap pemerintah rendah
d)    Kecenderungan pasif (tidak aktif) mereka memiliki kesadaran politik yang sangat rendah tetapi memiliki kepercayaan terhadap pemerintah yang sangat tinggi.

Bentuk-bentuk komunikasi politik:
1.    Retorika politik(pidato politik)
Pada awalnya retorika adalah komunikasi yang bersifat dua arah atau dialogis untuk saling mempengaruhi dengan cara persuasif dan timbal balik.
Saat ini retorika berkembang menjadi kegiatan komunikasi massa melalui pidato ke banyak orang.
Macam-macam retorika:
a)    Retorika persuasif
Yaitu retorika yang bertujuan mempengaruhi massauntuk mengikuti kehendakyang berbicara.
b)    Retorika dialektif
Yaitu retorika untuk mempengaruhi jiwa manusia secara positif kearah kebenaran. Orator dalam berbicara harus berpedoman pada dasar-dasar yang didalamnya terdapatkebenaran dan kebajikan.
c)    Retorika deliberitif
Retorika yang dirancang untukmempengaruhi sikap khalayakterhadap kebijakn pemerintah.
d)    Retorika forensik
Retorika yang berkaitan dengan pengadilan, dngan fokus pembicaraan keputusan pengadilan di masa lalu.
e)    Retorika demonstratif
Retorika yang mengembangkan wacana yang dapat memuji atau menghujat.
2.    Agitasi politik
Adalah  suatu upaya untuk mengerakan massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsang  dan membangkitkan emosi khalayak.
3.    Propaganda politik
Kegiatan untuk mencari pengikut dalam jumlah banyak.propagandis adalah politikus atau kader partai politik yang mempunyai kemampuan dalam melakukan sugesti kepada khalayak dan menciptakan suasana yang mudah terkena sugesti.
Jecques Ellul membagi propaganda dalam 2 tipe:
a)    Propaganda politik: kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, partaipolitik dan kelompok kepentingan untuk mencapai tujuan politik (strtegis atau taktis) dengan pesan-pesan yang khas yang lebih berjangka pendek.
b)    Propaganda sosiologis: biasanya krang kentara & lebih bejngka panjang dengan pesan-pesan suatu cara hidup yang selanjutnya akan mempengaruhi lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan politik.
Teknik-teknik propaganda politik:
a)    Penjulukan (name calling) yaitu memberikan nama jelek pada pihak lain.
b)    Iming-iming(glittering generalities) yaitu menggunakan kata-kata yang muluk, slogan-slogan,dan memutar balikan fakta.
c)    Tranfer yaitu melakukan identifikasi dengan lambang-lambang otoritas.
d)    Testimonial yaitu pengulangn ucapan orang yanng dihormati atau yang dibenci uuntuk mempromosikan atau meremehkan suatu pihak.
e)    Merakyat (plain foks) yaitu menempatkan diri sebagai bagian dari rakyat.
f)     Menumpuk kartu (card stacking) yaitu memilih dengan teliti pernyataan akurat dan logis.
g)    Gerobak misik (band wagon) yaitu mendorong khlayak untuk bersama-sama orang banyak bergerak untuk mencapai tujuan atau kemenangan yang pasti.
4.    Publik relation
Kegiatan  dalam melakukan hubungan dengan masyarakat secar jujur, terbuka, rasional(tidak emosional) dan timbal balik. Tujuannya agar terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah denagn rakyat yan dimulai dengan menciptaknrasa memiiliki bagi masyarakat.dengan demikian citara pemerintah di masyarakat baik dan memberikan dukungan yang positif terhadap pemerintah.
5.    Kampanye politik
Bentuk komunokasi politik  yang dilakukan oleh seseorang,sekelompok orang atau organisasi politik dalamwaktu tertentu untuk memperoleh dukunagn politik rakyat.
6.    Lobi politik
Merupakan forum komunikasi politik yang bersifat informal, sifatnya dialogis, tatapmuka, dan antar personal. Biasanya dilakukan untuk mencari konsensus atau kompromi.
7.    Pola tindakan politik
Tindakan politik bertujuan untuk membentuk citra (image) politik di mata khalayak (masyarakat), dalam bentuk gambaran tentang realitas politik.
Sarana yang dapat dijadikan sebagai perantara dalam soisalisasi politik:
1.    Keluarga
2.    Sekolah
3.    Partai politik
4.    Masyarakat
5.    Kontak politik langsung
6.    Pekerjaan
7.    Media massa
Fungsi dan peranan partai politik
Pengertian partai politik: suatu kelompok yang terorganisir yang anggoya-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik(secara konstitusional) untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
Budaya politik partisipan
a.    Bentuk budaya politik partisipan
Partisipasi politik penentuan sikap dan keterlibatan setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mencapai cita-cita bangsanya.
Bentuk-bentuk partisipasi politik:
a)    Kegiatan pemilihan
Kegiatan ini mencakup:
Ø  Memberikan suara
Ø  Menyumbang kampanye
Ø  Bekerja dalam suatu pemilihan
Ø  Mencari dukungan bagi seorang calon
Ø  Setiap tindakan yang bertujuan mempengaruhi hasil pemilihan
b)    Lobbying
Mencakup upaya-upaya peroranagn dan kelompok untuk menghubungkanpejabat-pejabat pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik, dengan maksud mempengaruhi keputusan-keputusan mereka mengenai persoalan yang menyangkut orang banyak.
c)    Kegiatan organisasi
Menyangkut partisipasi sebagai anggota atau penjabat dalam suatu organisasi yang tujuan utama dan eksplisit adalah mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah.
d)    Mencari koneksi (contating)
Merupakan tindakan perorangan yang ditujukan terhadap pejaba-pejabat pemerintah dan biasanya dengan maksud memperoleh manfaat bagi hanya satu orang atau segelintir orang.
e)    Tindakan kekerasan (violence)
Upaya untuk mempengaruhi pengambialn keputusan pemerintah dengan jalan menimbulkan kerugian fisik terhadap orang-orang atau harta benda.
Kekerasan dapat ditujukan untuk:
Ø  Mengubah pimpinan politik
Dilakukan dengan kudeta atau pembunuhan
Ø  Mempengaruh kebijakan pemerintah
Dilakukan dengan huru hara, pemberontakan
Ø  Mengubah seluruh sistem politik
Dilakukan dengan revolusi
b.    Tingkatan partisipasi politik
1)    Tingkat pengamat
·         Menghadiri rapat umum
·         Anggota kelompok kepentingan
·         Usaha meyakinkan orang
·         Membrikan  suara dalam pemilu
·         Mendiskusikan masalah politik
·         Perhatian pada perkembangan politik
2)    Tingkat partisipan
·         Petugas kampanye
·         Aktif dalam parpol/kelompok kepentingan
·         Aktif dalam proyek-proyek sosial
3)    Tingkat aktivis
·         Pejabat umum
·         Pejabat parpol sepenuh waktu
·         Pimpinan kelompok kepentingan

Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
Pengertian dan Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi
1.    Macam-Macam demokrasi
a.    Atas dasar penyaluran kehendak rakyat
v  Demokrasi langsung
Paham demokrasi yamg mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum negara atau undang-undang secar langsung.
v  Demorasi tidak langsung
Paham demokrasi yang dilaksankan melalui sistem perwakilan.
b.    Atas dasar prinsip ideologi
v  Demokrasi konsitusional (liberal)
Yaitu demokrasi yang didasarkan pada kebebasan atau individualisme.
v  Demokrasi rakyat
Disebut juga demokrasi proletar yang behaluan marxisme-komunisme. Demokrasi komunis mencita-aitakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterkaitannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan.
c.    Atas dasar yang mejadi titik perhatiannya
v  Demokrasi liberal (demokrasi barat)
Yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi, menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
Kelebihan demokrasi liberal:
o   Menjunjung tinggi persamaan hak bidang politik
o   Kompetisi dalam bidang ekonomi menyebabkan orang akan berusaha dengan giat(etos kerja tinggi), menghasilkan sesuatu yang berkualitas, disiplin dan menghargai waktu
Kelemahan demokrasi liberal:
o   Adanya kesenjangan yang lebar antara golongan ekonomi lemah dan golongan ekonomi kuat
o   Golongan ekonomi kuat dapat membeli suara rakyat dan suara dewan perwakilan rakyat
v  Demorasi materiil (negara komunis/demokrasi timur)
Yaitu demokrasi yang titik beratnya pada upaya-upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedang persamaan politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang dihilangkan.
Kelebihan demokrasi materiil:
o   Kesenjangan ekonomi kecil
o   Menjunjung tinggi persamaan dalam bidang ekonomi
Kelemahan denokrasi materiil:
o   Persamaan hak dalam bidang politik kurang diperhatikan
o   Tidak ada kompetisi dan tiddak diakuinya hak milik pribadi menyebabkan etos kerjanya kurang baik
v  Demokrasi gabungan (negara non blok)
Yaitu demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuangkeburukan dari demokrasi formal dan demokrasi material. Dalam demokrasi gabungan:
o   Persamaan derajat dan hak setiap orang diakui, namun dalam kesejahteraan seluruh rakyat kadang-kadang perlu dibatasi
o   Hakmilik pribadi diakui, namun hak milik pribadi juga berfungsi sosial
o   Upaya mensejahterakan rakyat jangan sampai menghilangkan persamaan derajat dan HAM.

No comments:

Post a Comment